Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Ringkasan dan Pembahasan Soal UN Bahasa Indonesia SMA Tahun 2019 dan 2018

Berikut ini kami sajikan Ringkasan dan Pembahasan Soal UN Bahasa Indonesia SMA Tahun 2019 dan 2018. Lingkup materi yang diujikan dalam UN pada mata pelajaran bahasa Indonesia jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA) meliputi: 1) membaca nonsastra; 2) membaca sastra; 3) menulis terbatas; 4) menyunting kata, kalimat, dan paragraf; serta 5) menyunting ejaan dan tanda baca. Lingkup materi tersebut diuji melalui tiga level kognitif yaitu, pengetahuan dan pemahaman, aplikasi, serta penalaran.


Temuan hasil UN 2019 menunjukkan bahwa sebagian besar siswa SMA mampu memahami berbagai isi teks, baik teks tunggal maupun multiteks, baik sastra maupun nonsastra. Pada UN tahun 2019 teks yang disajikan relatif lebih kompleks, tetapi bentuk soal yang disajikan tidak memiliki perbedaan yang signifikan dengan tahun sebelumnya. Untuk menulis terbatas sebagian besar siswa tidak mengalami kesulitan ketika mengerjakan soal yang relatif sederhana, seperti mengurutkan kalimat menjadi paragraf padu pada teks nonsastra, seperti pada contoh soal nomor 5. Namun, sebagian siswa mengalami kesulitan ketika soal yang disajikan lebih kompleks, seperti menentukan prediksi cerita pada contoh soal nomor 6.


Hal yang sama juga terjadi pada kemampuan menyunting. Siswa tidak mengalami kesulitan ketika teks yang disajikan sederhana, seperti memperbaiki kalimat hanya berdasarkan satu aspek saja, misalnya perbaikan struktur kalimat saja atau penggunaan ejaan saja yang telah ditentukan dalam rumusan soal. Siswa mengalami kesulitan ketika perbaikan kalimat tidak ditentukan di dalam rumusan soal, tetapi ada di dalam opsi-opsi jawaban dan ditentukan oleh siswa, seperti pada contoh soal nomor 4.


Pembelajaran kebahasaan hendaknya berorientasi pada peningkatan kemampuan siswa menggunakan bahasa secara benar dan efektif. Oleh karena itu, dalam pembelajaran diharapkan tidak hanya sekadar berfokus pada menghapal kaidah, tetapi lebih pada cara menggunakan kaidah tersebut sehingga siswa dapat berkomunikasi secara efektif dalam berbagai  konteks. Penugasan dengan menggunakan sumber yang kontekstual di lingkungan sekitar dapat meningkatkan sensitivitas kebahasaan siswa. Guru dapat menugaskan siswa untuk mengidentifikasi dan memperbaiki kalimat tidak efektif atau kesalahan penggunaan ejaan dan tanda baca yang terdapat dalam buku, artikel, jurnal, atau sumber-sumber lainnya.


RILIS SOAL UN SMA BAHASA INDONESIA TAHUN 2019



Pembahasan :


Soal ini menguji pemahaman siswa mengenai identifikasi kalimat bermajas. Sebagian besar siswa (71%) dapat menjawab benar soal ini. Identifikasi kalimat bermajas merupakan materi yang familier dan sering diujikan dalam lingkup membaca sastra.

 



Pembahasan :


Soal ini menguji kemampuan siswa dalam menentukan keistimewaan tokoh pada sebuah teks biografi. Pada soal ini sebagian siswa (53%) dapat menjawab benar. Keistimewaan tokoh merupakan materi yang familier dan sering diujikan dalam lingkup membaca nonsastra.

 



Pembahasan :


Soal ini menguji kemampuan siswa dalam mengurutkan kalimat-kalimat acak menjadi suatu paragraf prosedur yang padu. Pada soal ini sebagian besar siswa (85%) dapat menjawab benar. Hal tersebut kemungkinan karena prosedur yang disajikan dekat dengan kehidupan anak muda zaman sekarang, yaitu yang berkaitan dengan teknologi (cara membuat instagram).

 



Pembahasan :


Soal ini menguji kemampuan siswa dalam memperbaiki tanda baca dalam kalimat pada paragraf. Meskipun perbaikan tanda baca merupakan materi yang rutin, akan tetapi pada soal ini hanya 46% siswa dapat menjawab benar. Hal ini mungkin dikarenakan perbaikan tanda baca tidak ditentukan dalam teks. Perbaikan tanda baca pada soal ini ditentukan oleh siswa pada opsiopsi jawaban, sedangkan pada soal-soal yang sudah ada sebelumnya, tanda baca yang harus diperbaiki sudah ditentukan pada rumusan soal.

 



Pembahasan :


Soal ini menguji kemampuan siswa dalam mengurutkan kalimat-kalimat menjadi teks laporan yang padu. Mengurutkan kalimat menjadi suatu paragraf yang padu merupakan materi yang familier dan sering diujikan dalam Ujian Nasional (UN). Soal ini dapat dijawab benar oleh 83% siswa.

 



Pembahasan :


Soal ini menguji kemampuan siswa dalam memprediksi suatu cerita. Soal ini merupakan soal penalaran yang menuntut siswa tidak hanya memahami isi teks, tetapi juga berpikir logis dan kritis untuk menentukan paragraf yang sesuai dengan kutipan cerita tersebut. Pada soal ini hanya 23% siswa yang dapat menjawab benar. Hal tersebut kemungkinan karena prediksi cerita merupakan materi baru dalam Ujian Nasional (UN).

Baca Juga :



 


RILIS SOAL UN SMA BAHASA INDONESIA TAHUN 2018



Pembahasan :


Sebagian besar (81%) siswa dapat menjawab benar soal ini. Siswa diminta untuk membandingkan dua teks sastra dari aspek intrinsik. Penggunaan bahasa yang mudah dipahami tampaknya berkontribusi pada kemudahan siswa menjawab soal tersebut.

 



Pembahasan :


Sebagian besar (80%) siswa dapat menjawab benar soal ini. Siswa diminta untuk menentukan ide pokok pada teks. Teks yang disajikan sederhana terutama dari kompleksitas kebahasaan. Di samping itu, soal dengan tuntutan menentukan ide pokok pada teks termasuk soal yang sering dihadapi siswa dan diujikan pada UN dari tahun ke tahun. Oleh karena itu, baik guru maupun siswa sangat familier dengan tipe soal tersebut.

 



Pembahasan :


Sebagian besar (79%) siswa menjawab benar soal ini. Kalimat yang sederhana dan pendek tampaknya berkontribusi pada tingkat kemudahan soal.

 



Pembahasan :


Sebanyak 46% siswa tidak dapat menjawab benar soal ini. Untuk dapat menjawab benar siswa perlu memahami seluruh teks dan menentukan kesimpulan untuk melengkapi paragraf. Proses berpikir lebih kompleks pada soal ini daripada soal yang hanya mengurutkan kalimat menjadi paragraf.

 



Pembahasan :


Sebanyak 43% siswa dapat menjawab benar soal ini. Siswa diminta untuk memperbaiki salah satu kalimat pada paragraf hanya dari segi penulisan kalimat efektif (keberlebihan/ pemborosan kata). Penggunaan kata ”berbagai” diikuti bentuk jamak ”hasil-hasil”merupakan hal yang tidak tepat karena berlebihan.

 



Pembahasan :


Hanya sebagian kecil (27%) siswa dapat menjawab benar soal ini. Untuk dapat menjawab benar siswa harus mengidentifikasikesalahan kemudian memperbaiki kesalahan yang ada. Untuk ini diperlukan pemahaman konsep tentang kaidah penulisan kata asing dan konsep kalimat efektif.

Demikianlah Ringkasan dan Pembahasan Soal UN Bahasa Indonesia SMA Tahun 2019 dan 2018 yang merupakan cuplikan rilis hasil UN yang dipublikasikan oleh puspendik. Semoga bermanfaat.